Kondisi fisik seseorang memang tergantung dari bagaimana ayah dan ibunya. Untuk urusan tinggi badan, bukan berarti anak yang lahir dari orang tua pendek tidak bisa bertubuh tinggi lho.
Dikatakan Prof Dr Ir H Hardinsyah Ridwan, MS selaku guru besar Fakultas Ekologi Manusia IPB ibu hamil yang mengonsumsi vitamin D cukup, pembentukan tulang si janin bisa optimal. Tetapi, harus diimbangi juga dengan asupan kalsium yang mencukupi.
"Jadi panjang pendek tulang itu juga ditentukan yang di dalam rahim. Pertumbuhan tulang optimal ya anak bisa tumbuh optimal. Pada dasarnya, vitamin D mengoptimalkan penggunaan kalsium untuk pertumbuhan tulang," kata Prof Hardin di sela-sela acara 'Nutritalk: Sinergi Pengetahuan Lokal dan Keahlian Global bagi Perbaikan Gizi Anak Indonesia' di Hotel JW Marriot, Kuningan, Jakarta Selatan, seperti ditulis Sabtu (21/3/2015).
Senada dengan Prof Hardin, director development physiology & nutrition di Danone Nutricia Early Life Nutrition Netherland, Dr Martine Alles menekankan ibu hamil untuk mengonsumsi makanan kaya vitamin D. Misalnya saja, minyak ikan, salmon, tuna, telur, atau sereal.
Baca juga: Anak Bertubuh Pendek Berisiko Mengalami Obesitas
Setelah anak lahir, faktor yang mesti dipertahankan yakni nutrisi dan status kesehatan anak yang baik sehingga tinggi anak bisa optimal. "Jika nutrisinya baik, potensi tumbuh lebih tinggi tidak terlalu dipengaruhi genetik apa dia seorang kaukasian atau asia," ujar Dr Martine
Susu juga merupakan sumber vitamin D. Oleh karena itu, pemberian susu pada anak dirasa Dr Martine bisa membantu mencukupi kebutuhan vitamin D si kecil. Terkait konsumsi susu, dikatakan Prof Hardin susu merupakan jenis pangan pelengkap sehingga asupan yang dikonsumsi gizinya bisa tercukupi. Kecuali pada ASI yang memang sudah mengandung gizi yang diperlukan bayi selama enam bulan pertama kehidupannya.
"Untuk jumlah konsumsi susu, di Indonesia bisa disesuaikan. Sebab, seperti di Belanda, anak-anak di sana mengonsumsi sekitar 300-500 ml susu termasuk produk turunannya, keju dan yoghurt misalnya. Meski begitu, tetap konsumsi air putih yang cukup untuk cegah dehidrasi dan sebagai sumber cairan tubuh," kata Dr Martine.(rdn/up)
Dikatakan Prof Dr Ir H Hardinsyah Ridwan, MS selaku guru besar Fakultas Ekologi Manusia IPB ibu hamil yang mengonsumsi vitamin D cukup, pembentukan tulang si janin bisa optimal. Tetapi, harus diimbangi juga dengan asupan kalsium yang mencukupi.
"Jadi panjang pendek tulang itu juga ditentukan yang di dalam rahim. Pertumbuhan tulang optimal ya anak bisa tumbuh optimal. Pada dasarnya, vitamin D mengoptimalkan penggunaan kalsium untuk pertumbuhan tulang," kata Prof Hardin di sela-sela acara 'Nutritalk: Sinergi Pengetahuan Lokal dan Keahlian Global bagi Perbaikan Gizi Anak Indonesia' di Hotel JW Marriot, Kuningan, Jakarta Selatan, seperti ditulis Sabtu (21/3/2015).
Senada dengan Prof Hardin, director development physiology & nutrition di Danone Nutricia Early Life Nutrition Netherland, Dr Martine Alles menekankan ibu hamil untuk mengonsumsi makanan kaya vitamin D. Misalnya saja, minyak ikan, salmon, tuna, telur, atau sereal.
Baca juga: Anak Bertubuh Pendek Berisiko Mengalami Obesitas
Setelah anak lahir, faktor yang mesti dipertahankan yakni nutrisi dan status kesehatan anak yang baik sehingga tinggi anak bisa optimal. "Jika nutrisinya baik, potensi tumbuh lebih tinggi tidak terlalu dipengaruhi genetik apa dia seorang kaukasian atau asia," ujar Dr Martine
Susu juga merupakan sumber vitamin D. Oleh karena itu, pemberian susu pada anak dirasa Dr Martine bisa membantu mencukupi kebutuhan vitamin D si kecil. Terkait konsumsi susu, dikatakan Prof Hardin susu merupakan jenis pangan pelengkap sehingga asupan yang dikonsumsi gizinya bisa tercukupi. Kecuali pada ASI yang memang sudah mengandung gizi yang diperlukan bayi selama enam bulan pertama kehidupannya.
"Untuk jumlah konsumsi susu, di Indonesia bisa disesuaikan. Sebab, seperti di Belanda, anak-anak di sana mengonsumsi sekitar 300-500 ml susu termasuk produk turunannya, keju dan yoghurt misalnya. Meski begitu, tetap konsumsi air putih yang cukup untuk cegah dehidrasi dan sebagai sumber cairan tubuh," kata Dr Martine.(rdn/up)
sumber: Health.detik.com