Jakarta, Karena rambut adalah mahkota, maka kerontokan maupun perubahan tekstur yang tidak diharapkan tentu akan sangat menjengkelkan. Tidak selalu karena kurang perawatan, rambut rusak dan acak-acakan juga bisa dipicu oleh efek samping obat.
Beberapa jenis obat yang bisa memicu kerontokan, perubahan warna dan tekstur yang tidak diharapkan adalah sebagai berikut seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (9/10/2012).
1. Obat epilepsi
Beberapa obat epilepsi memiliki efek samping berupa serangan migrain dan kerontokan rambut, bahkan bisa membuat rambut jadi keriting. Contohnya sodium valproate yang memicu kerontokan dan perubahan tekstur rambut jadi keriting pada 3,5 persen pasien.
2. Antidepresan
Fluoxetine atau yang lebih dikenal dengan nama dagang Prozac merupakan salah satu antidepresan yang dikenal bisa memicu kebotakan. Demikian juga dengan lithium untuk mengobati gangguan bipolar, bisa memicu penipisan rambut. Namun para ahli menjamin, efek samping ini sifatnya hanya sementara.
3. Obat psoriasis
Acitretin, salah satu obat untuk psoriasis atau radang kulit yang bersifat kronis memiliki efek samping yang bisa membuat warna rambut jadi lebih gelap. Sementara obat lainnya, etretinate dilaporkan justru membuat warna rambut jadi makin pucat.
4. Obat kontrasepsi
Kerontokan rambut sering terjadi ketika seseorang berhenti mengonsumsi pil KB setelah pemakaian jangka panjang. Salah satu teori mengatakan, efek samping karena beberapa pil KB terutama yang berbasis hormon progesteron mengandung senyawa anti-androgen. Menurunnya kadar senyawa ini membuat rambut lebih cepat rontok.
5. Anti hipertensi
Obat anti hipertensi golongan beta blocker seperti metoprolol and propranolol bisa memicu kerontokan rambut yang sifatnya reversibel atau bisa pulih lagi setelah pemakaian obat dihentikan. Obat anti hipertensi lain dari golongan angiotensin-converting enzyme inhibitors juga memiliki efek samping serupa.
6. Obat jerawat
Retinoid yang dihasilkan dari vitamin A sering dipakai untuk mengobati berbagai masalah kulit, termasuk jerawat. Bagi folikel rambut, vitamin A sebenarnya justru memperkuat tetapi kalau terlalu banyak bisa membuatnya menutup untuk sementara. Karena itu pada sebagian kecil pasien, obat ini bisa emmicu kerontokan rambut.
7. Pereda nyeri
Ibuprofen, salah satu pereda nyeri paling populer dilaporkan bisa memicu kerontokan rambut pada 1 dari 100 pasien. Memang sangat langka sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan, apalagi sifatnya tidak permanen dan akan pulih dalam beberapa bulan setelah pemakaian obat dihentikan.
8. Anti penggumpalan darah
Obat-obat anti penggumpalan darah seperti warfarin dan heparin bisa merusak folikel rambut sehingga rambut jadi lebih mudah rontok. Namun karena fungsinya sangat vital, tentu pasien akan memilih rambutnya rontok daripada kena stroke atau serangan jantung gara-gara pembuluh darahnya tersumbat gumpalan darah.(up/ir)
Beberapa jenis obat yang bisa memicu kerontokan, perubahan warna dan tekstur yang tidak diharapkan adalah sebagai berikut seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (9/10/2012).
1. Obat epilepsi
Beberapa obat epilepsi memiliki efek samping berupa serangan migrain dan kerontokan rambut, bahkan bisa membuat rambut jadi keriting. Contohnya sodium valproate yang memicu kerontokan dan perubahan tekstur rambut jadi keriting pada 3,5 persen pasien.
2. Antidepresan
Fluoxetine atau yang lebih dikenal dengan nama dagang Prozac merupakan salah satu antidepresan yang dikenal bisa memicu kebotakan. Demikian juga dengan lithium untuk mengobati gangguan bipolar, bisa memicu penipisan rambut. Namun para ahli menjamin, efek samping ini sifatnya hanya sementara.
3. Obat psoriasis
Acitretin, salah satu obat untuk psoriasis atau radang kulit yang bersifat kronis memiliki efek samping yang bisa membuat warna rambut jadi lebih gelap. Sementara obat lainnya, etretinate dilaporkan justru membuat warna rambut jadi makin pucat.
4. Obat kontrasepsi
Kerontokan rambut sering terjadi ketika seseorang berhenti mengonsumsi pil KB setelah pemakaian jangka panjang. Salah satu teori mengatakan, efek samping karena beberapa pil KB terutama yang berbasis hormon progesteron mengandung senyawa anti-androgen. Menurunnya kadar senyawa ini membuat rambut lebih cepat rontok.
5. Anti hipertensi
Obat anti hipertensi golongan beta blocker seperti metoprolol and propranolol bisa memicu kerontokan rambut yang sifatnya reversibel atau bisa pulih lagi setelah pemakaian obat dihentikan. Obat anti hipertensi lain dari golongan angiotensin-converting enzyme inhibitors juga memiliki efek samping serupa.
6. Obat jerawat
Retinoid yang dihasilkan dari vitamin A sering dipakai untuk mengobati berbagai masalah kulit, termasuk jerawat. Bagi folikel rambut, vitamin A sebenarnya justru memperkuat tetapi kalau terlalu banyak bisa membuatnya menutup untuk sementara. Karena itu pada sebagian kecil pasien, obat ini bisa emmicu kerontokan rambut.
7. Pereda nyeri
Ibuprofen, salah satu pereda nyeri paling populer dilaporkan bisa memicu kerontokan rambut pada 1 dari 100 pasien. Memang sangat langka sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan, apalagi sifatnya tidak permanen dan akan pulih dalam beberapa bulan setelah pemakaian obat dihentikan.
8. Anti penggumpalan darah
Obat-obat anti penggumpalan darah seperti warfarin dan heparin bisa merusak folikel rambut sehingga rambut jadi lebih mudah rontok. Namun karena fungsinya sangat vital, tentu pasien akan memilih rambutnya rontok daripada kena stroke atau serangan jantung gara-gara pembuluh darahnya tersumbat gumpalan darah.(up/ir)
sumber: health.detik.com