7 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membedong Bayi

Jakarta, Masyarakat Asia termasuk Indonesia masih mempercayai tradisi membedong atau membungkus bayi yang baru lahir dengan selimut agar kakinya lurus. Tetapi jika tidak dilakukan dengan teknik yang benar, membedong bayi dapat meningkatkan risiko terhadap beberapa kondisi kesehatan.

Bedong adalah tradisi yang telah berusia berabad-abad yang dipercaya dapat membuat bayi merasa masih berada di lingkungan rahim yang hangat. Membedong bayi juga dikenal dapat menenangkan bayi yang rewel karena belum terbiasa terhadap suara dari dunia luar.

Banyak manfaat yang ditawarkan dengan membedong bayi ketika baru lahir, tetapi kesalahan dalam membedong bayi juga dapat berbahaya.

Berikut 7 hal yang perlu Anda perhatikan sebelum membedong bayi, seperti dilansir empowher, Selasa (9/10/2012) antara lain:

1. Bayi hanya boleh dibedong setelah kebutuhannya terpenuhi, misal makan dan mengganti popok. Jika bayi yang telah dibedong mengerutkan alis dan tangannya mengepalkan tinju, maka masih ada hal lain yang dibutuhkan bayi. Menangis adalah satu-satunya cara bayi untuk menyatakan bahwa dirinya membutuhkan sesuatu.

2. Hindari membedong bayi sepanjang waktu. Sebuah studi telah menunjukkan bahwa bayi baru lahir yang rutin dibedong akan jarang bergerak, kurang efektif minum susu, dan memiliki berat badan lebih besar daripada bayi yang tidak dibedong.

3. Bayi yang dibedong akan lebih cepat tertidur bahkan selama minum susu. Padahal bayi yang baru lahir membutuhkan makanan berupa air susu sebanyak 8 sampai 12 kali dalam waktu 24 jam untuk mencegah dehidrasi.

4. Bayi memerlukan kontak dengan kulit ibu untuk membantu mengatur suhu tubuh, denyut jantung, pernapasan, kadar hormon, dan memantapkan ikatan antara ibu dan bayi. Bedong dapat mengurangi kontak bayi dengan ibunya, sehingga jangan membedong bayi sepanjang waktu.

5. Kain yang bedong harus nyaman dan tidak boleh terlalu ketat. Bedong tidak harus benar-benar menjaga bayi untuk tidak bergerak sama sekali. Bayi harus bergerak untuk mengembangkan kontrol otot dan sistem sarafnya, dan untuk menjaga kelancaran aliran darah ke seluruh tubuh.

Bayi yang dibungkus terlalu erat di dada dapat meningkatkan risiko infeksi pneumonia dan pernapasan. Gerakan anggota badan juga merupakan cara bayi menyatakan bahwa dirinya sedang lapar.

6. Pastikan agar pinggul dan kaki bayi dalam posisi sejajar sebelum Anda membedongnya. Kesalahan dalam membedong bayi dapat menyebabkan dysplasia pinggul yang dapat mengakibatkan penyakit degenerasi sendi, radang sendi pinggul dan sakit kronis di kemudian hari.

Setelah bayi telah mencapai usia satu bulan usia dan menjadi lebih aktif, bayi hanya boleh dibedong ketika akan tidur.

7. Bayi yang masih tetap dibedong hingga mencapai usia sekitar tiga bulan dapat meningkatkan gangguan pada perut bayi.(ir/ir)
sumber: health.detik.com

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »