Jakarta, Kebiasaan mencium bayi memang berisiko menularkan penyakit infeksi, namun jika dilakukan sembarangan. Pakar mengatakan boleh-boleh saja mencium bayi, hanya saja ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
dr Meta Hanindita, SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya mengatakan beberapa penyakit memang bisa ditularkan melalui ciuman. Sebut saja infeksi mononukleosis, herpes, batuk pilek hingga flu Singapura.
Solusinya, dr Meta menganjurkan agar bayi yang dijenguk tak dicium di mulut, lebih baik di pipi atau keningnya. "Yang pasti jangan cium di mulut ya, karena risiko tertular infeksi lebih besar," paparnya kepada detikHealth, Senin (28/9/2015).
Jika memang yang mencium keluarga atau kerabat dekat, selama ia sedang dalam kondisi sehat tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun jika yang mencium adalah orang asing, ibu pun pasti merasa was-was.
Ketika sedang berjalan-jalan bersama buah hati, terkadang memang ada orang yang sengaja mendekat untuk mencium bayi. Hal ini terjadi karena mereka menyukai bayi Anda dan menganggapnya lucu. Ciuman pun dilakukan sebagai bentuk kasih sayang tanpa ada maksud jahat.
dr Meta mengatakan ketika hal ini terjadi, orang tua memiliki hak untuk melarang. Memang akan terkesan tidak enak atau sombong, tapi melarang orang lain untuk mencium bayi memang termasuk hak orang tua.
"Langsung katakan secara jujur bahwa kita sebagai orang tua merasa keberatan kalau anak dicium-cium. Saya rasa sih nggak masalah ya," pungkasnya.
Terakhir, jangan lupa cuci tangan sebelum menyentuh bayi. Memang ada sebagian ibu yang percaya bahwa bayi jangan dibuat terlalu steril untuk mengembangkan sistem imunnya. Tapi menurut dr Meta, mencuci tangan sebelum menyentuh bayi merupakan keharusan.
"Betul, tapi pastikan cara mencuci tangannya benar ya. Bayi masih belum sempurna sistem imunnya, sehingga lebih mudah sakit," pungkasnya.
(mrs/vit)
dr Meta Hanindita, SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya mengatakan beberapa penyakit memang bisa ditularkan melalui ciuman. Sebut saja infeksi mononukleosis, herpes, batuk pilek hingga flu Singapura.
Solusinya, dr Meta menganjurkan agar bayi yang dijenguk tak dicium di mulut, lebih baik di pipi atau keningnya. "Yang pasti jangan cium di mulut ya, karena risiko tertular infeksi lebih besar," paparnya kepada detikHealth, Senin (28/9/2015).
Jika memang yang mencium keluarga atau kerabat dekat, selama ia sedang dalam kondisi sehat tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun jika yang mencium adalah orang asing, ibu pun pasti merasa was-was.
Ketika sedang berjalan-jalan bersama buah hati, terkadang memang ada orang yang sengaja mendekat untuk mencium bayi. Hal ini terjadi karena mereka menyukai bayi Anda dan menganggapnya lucu. Ciuman pun dilakukan sebagai bentuk kasih sayang tanpa ada maksud jahat.
dr Meta mengatakan ketika hal ini terjadi, orang tua memiliki hak untuk melarang. Memang akan terkesan tidak enak atau sombong, tapi melarang orang lain untuk mencium bayi memang termasuk hak orang tua.
"Langsung katakan secara jujur bahwa kita sebagai orang tua merasa keberatan kalau anak dicium-cium. Saya rasa sih nggak masalah ya," pungkasnya.
Terakhir, jangan lupa cuci tangan sebelum menyentuh bayi. Memang ada sebagian ibu yang percaya bahwa bayi jangan dibuat terlalu steril untuk mengembangkan sistem imunnya. Tapi menurut dr Meta, mencuci tangan sebelum menyentuh bayi merupakan keharusan.
"Betul, tapi pastikan cara mencuci tangannya benar ya. Bayi masih belum sempurna sistem imunnya, sehingga lebih mudah sakit," pungkasnya.
(mrs/vit)
Sumber: health.detik.com