Hertfordshire, Inggris, Oleh dokter, umurnya divonis tinggal lima tahun lagi karena kanker agresif yang menggerogoti tubuhnya. Namun ia justru menolak dioperasi, apalagi kemoterapi. Siapa sangka, ia bisa sembuh hanya dengan makan nanas.
Di tahun 2011 lalu Candice-Marie Fox menemukan sebuah benjolan di atas tulang selangkanya, dan dari hasil pemeriksaan dengan ultrasound, dokter menemukan 20 tumor di tiroidnya.
Bila tidak segera dioperasi, dikhawatirkan suara Candice akan hilang dan ia bisa saja meninggal dunia hanya dalam waktu satu tahun. Ia pun terpaksa mengiyakan permintaan dokter untuk operasi, termasuk pengobatan radioaktif untuk membersihkan tumor yang tersisa pasca operasi.
Namun bukannya sembuh, dua bulan kemudian wanita asal Houghton Regis, Hertfordshire itu malah dikabari kalau kankernya telah menyebar ke liver dan bagian belakang lehernya, termasuk pra-kanker di paru-parunya. Dokter bahkan memvonis umur mantan model itu hanya tinggal lima tahun lagi.
Mengetahui hal ini, dokter lantas merekomendasikan agar Candice kembali ke rumah sakit enam bulan lagi untuk kemoterapi, tapi kali ini ia menolak. Ia beralasan orang-orang terdekatnya justru banyak yang meninggal sia-sia karena prosedur tersebut.
"Sahabat dan sepupu saya meninggal karena kemoterapi, dan saya tak mungkin mau melakukannya. Lalu saya bertekad untuk sembuh, dan mulai mengonsumsi buah-buahan, bahkan hanya makan buah saja selama berhari-hari tanpa diselingi bahan makanan lain," tandas Candice.
Dalam sehari, ia mengonsumsi nanas sebanyak tiga kali, serta mengkombinasikannya dengan jeruk, lemon, apel, kiwi dan pisang dalam jumlah besar. Buah-buahan tersebut dikenal mengandung banyak protein bernama bromelain yang terbukti dapat membasmi, bahkan 'memakan' tumor.
Di tahun 2011 lalu Candice-Marie Fox menemukan sebuah benjolan di atas tulang selangkanya, dan dari hasil pemeriksaan dengan ultrasound, dokter menemukan 20 tumor di tiroidnya.
Bila tidak segera dioperasi, dikhawatirkan suara Candice akan hilang dan ia bisa saja meninggal dunia hanya dalam waktu satu tahun. Ia pun terpaksa mengiyakan permintaan dokter untuk operasi, termasuk pengobatan radioaktif untuk membersihkan tumor yang tersisa pasca operasi.
Namun bukannya sembuh, dua bulan kemudian wanita asal Houghton Regis, Hertfordshire itu malah dikabari kalau kankernya telah menyebar ke liver dan bagian belakang lehernya, termasuk pra-kanker di paru-parunya. Dokter bahkan memvonis umur mantan model itu hanya tinggal lima tahun lagi.
Mengetahui hal ini, dokter lantas merekomendasikan agar Candice kembali ke rumah sakit enam bulan lagi untuk kemoterapi, tapi kali ini ia menolak. Ia beralasan orang-orang terdekatnya justru banyak yang meninggal sia-sia karena prosedur tersebut.
"Sahabat dan sepupu saya meninggal karena kemoterapi, dan saya tak mungkin mau melakukannya. Lalu saya bertekad untuk sembuh, dan mulai mengonsumsi buah-buahan, bahkan hanya makan buah saja selama berhari-hari tanpa diselingi bahan makanan lain," tandas Candice.
Dalam sehari, ia mengonsumsi nanas sebanyak tiga kali, serta mengkombinasikannya dengan jeruk, lemon, apel, kiwi dan pisang dalam jumlah besar. Buah-buahan tersebut dikenal mengandung banyak protein bernama bromelain yang terbukti dapat membasmi, bahkan 'memakan' tumor.
Bahkan ia juga menghindari berbagai 'racun' dalam hidupnya, di antaranya alkohol dan daging. "Saya berhenti memakai produk kosmetik yang sarat bahan kimia, berhenti merokok, dan mulai aktif di kelas yoga. Sebab stres bahan kimia dan produk hewani merupakan 'makanan utama' kanker, jadi saya harus menghindarinya," terangnya seperti dikutip dari Metro.co.uk, Jumat (3/4/2015).
Uniknya, Candice juga menceraikan suami yang baru ia nikahi dua tahun lalu. Ia mengaku suaminya tak suportif pada perjuangannya untuk sembuh dari kanker. Daripada menambah beban, ia memutuskan untuk berpisah darinya.
Hal mengejutkan kemudian terjadi enam bulan kemudian. Dari hasil pemeriksaan, kankernya telah berkurang dari yang awalnya 13 nanogram per mililiter hingga tinggal 0,7 nanogram per mililiter. Itu artinya Candice dinyatakan hampir sembuh, dan kanker di tubuhnya nyaris hilang.
"Kini tak ada lagi tumor yang tersisa di tubuh saya, dan saya sangat bersyukur karena hal ini," tutupnya
Belum ada penelitian pasti bahwa nanas bisa mengobati kanker payudara. Hanya saja dokter selalu mewanti-wanti agar pasien kanker tidak 'shopping' pengobatan alternatif. Sebab kerap kali begitu didiagnosis kanker, pasien menghilang. Mereka umumnya mencoba aneka pengobatan tanpa sama sekali melibatkan pengobatan medis. Ketika kondisi bertambah parah, mereka baru kembali ke pengobatan medis. Sehingga sering penanganan sudah terlambat. Padahal kanker lebih mudah ditangani jika masih awal diketahui. Karena itu deteksi dini kanker sangat disarankan dilakukan.
dr Walta Gautama SpB(K)Onk, beberapa waktu lalu mengatakan faktor keterlambatan penanganan kanker payudara utamanya karena kurang pengetahuan tentang gejala, deteksi dini, dan terapi kanker payudara. Kemudian, kurangnya akses pelayanan kesehatan yang terjangkau. Dan yang paling sering yaitu takut menjalani terapi kanker sehingga memilih ke pengobatan alternatif yang sedang marak.
"Kalau ada pengobatan alternatif yang lagi booming pasti banyak nih kasus kanker datang-datang sudah stadium 3 dan 4. Masih dini padahal, banyak coba obat ini itu, 6 bulan kemudian banyak yang datang sudah stadium 3 dan 4. Datang sudah besar benjolannya, sudah ada luka," kata dr Walta
Uniknya, Candice juga menceraikan suami yang baru ia nikahi dua tahun lalu. Ia mengaku suaminya tak suportif pada perjuangannya untuk sembuh dari kanker. Daripada menambah beban, ia memutuskan untuk berpisah darinya.
Hal mengejutkan kemudian terjadi enam bulan kemudian. Dari hasil pemeriksaan, kankernya telah berkurang dari yang awalnya 13 nanogram per mililiter hingga tinggal 0,7 nanogram per mililiter. Itu artinya Candice dinyatakan hampir sembuh, dan kanker di tubuhnya nyaris hilang.
"Kini tak ada lagi tumor yang tersisa di tubuh saya, dan saya sangat bersyukur karena hal ini," tutupnya
Belum ada penelitian pasti bahwa nanas bisa mengobati kanker payudara. Hanya saja dokter selalu mewanti-wanti agar pasien kanker tidak 'shopping' pengobatan alternatif. Sebab kerap kali begitu didiagnosis kanker, pasien menghilang. Mereka umumnya mencoba aneka pengobatan tanpa sama sekali melibatkan pengobatan medis. Ketika kondisi bertambah parah, mereka baru kembali ke pengobatan medis. Sehingga sering penanganan sudah terlambat. Padahal kanker lebih mudah ditangani jika masih awal diketahui. Karena itu deteksi dini kanker sangat disarankan dilakukan.
dr Walta Gautama SpB(K)Onk, beberapa waktu lalu mengatakan faktor keterlambatan penanganan kanker payudara utamanya karena kurang pengetahuan tentang gejala, deteksi dini, dan terapi kanker payudara. Kemudian, kurangnya akses pelayanan kesehatan yang terjangkau. Dan yang paling sering yaitu takut menjalani terapi kanker sehingga memilih ke pengobatan alternatif yang sedang marak.
"Kalau ada pengobatan alternatif yang lagi booming pasti banyak nih kasus kanker datang-datang sudah stadium 3 dan 4. Masih dini padahal, banyak coba obat ini itu, 6 bulan kemudian banyak yang datang sudah stadium 3 dan 4. Datang sudah besar benjolannya, sudah ada luka," kata dr Walta
Sumber : Health.detik.com