Weekend wishes


Dear readers....
Now autumn stands at our door, time has come for us to think about spending more time inside....
 I love to cook and spending time in my kitchen, Peter loves to set the table: a perfect match I would say ! Gathering around the dining table is very important for us !
It's the meeting point for our family.
I would like to share these wonderful pictures of dining rooms & kitchens with you today.I wish you all a very good weekend and hope you enjoy dining with the family.....

Sabine
XXX
our own dining room

love this kitchen
image source here
Lovely corner for diner for 2....
image source here
Could this be a glimpse into the dining room behind these wonderful panelled doors ? I like to think so.....
image source here

love this !
image source here






white & crisp dining
image source here
image source here



Bila si Kecil Terkena Flu Singapura

Jakarta, Dimulai dengan demam dan munculnya ruam di mulut berupa bintik-bintik merah, yang kemudian menjadi luka atau blister. Bila mendapati gejala tersebut, waspadalah! Bisa jadi itu Flu Singapura atau HFMD (Hand, Foot, and Mouth Disease).

Gejala awalnya adalah demam selama 2 hari dan mulut penuh sariawan. Pada tangan dan kaki si anak muncul bercak-bercak merah. Selain itu, ia tidak mau makan, tapi masih mau minum susu.

Apakah benar penyakit ini berbahaya? Rumor yang beredar, Flu Singapura sama berbahayanya dengan Flu Burung? Apakah perlu anak saya dirawat? Bila anak terkena penyakit ini, jangan panik. Infeksi virus HFMD biasanya ringan, asalkan segera mendapat perawatan yang benar.

Penyebab dan Gejala HFMD

HFMD akhir-akhir ini marak lagi. Belakangan, kasusnya cukup banyak ditemukan di Indonesia. Sebenarnya istilah Flu Singapura untuk HFMD ini adalah kurang tepat. Istilah ini muncul oleh karena adanya wabah HFMD pada tahun 2000 di Singapura, sehinggapenyakit ini lebih dikenal dengan Flu Singapura.

Virus yang berasal dari kelompok enterovirus (non polio) merupakan penyebab HFMD. Di dalamnya meliputi Grup Coxsackie tipe A (A1-A24), Coxsackie tipe B (B1-B26), Echovirus (grup 1-33), dan Enterovirus (68-71). Penyebab terbanyak pada kasus rawat jalan adalah Coxsackie A16. Sedangkan infeksi Enterovirus yang memerlukan perawatan biasanya menyebabkan Enterovirus 71.

Gejala HFMD diawali demam sedang selama 2-3 hari, diikuti sakit leher (faringitis), tidak ada nafsu makan, pilek, yang merupakan gejala flu pada umumnya yang tidak mematikan. Lalu, timbul vesikel (bentol berisi cairan) di mulut, kemudian pecah, menjadi luka atau blister di mulut seperti sariawan pada lidah, gusi, pipi dalam, yang terasa nyeri sehingga sukar menelan.

Timbul ruam yang tidak gatal di telapak tangan dan kaki. Kadang-kadang ruam ada di bokong. Walau namanya penyakit tangan, kaki dan mulut, ruamnya tidaklah muncul di tiga tempat tersebut. Terkadang hanya di mulut dan tangan saja. Umumnya ruam ini akan membaik dengan sendirinya dan tidak perlu perawatan di rumah sakit. 

Penularan dan Penanganan HFMD

Pada umumnya HFMD tidak berbahaya. HFMD Coxsackie A16 adalah penyakit ringan dan akan sembuh dalam 7-10 hari. Komplikasi jarang dijumpai. Sangat jarang ditemukan anak dengan infeksi virus Coxsackie menderita meningitis viral dengan gejala demam tinggi, sakit kepala, kaku kuduk, sehingga memerlukan rawat inap.

Dari grup enterovirus didapatkan HFMD Enterovirus 71 yang dapat menyebabkan meningitis viral (radang selaput otak), ensefalitis (radang otak), atau paralisis (kelumpuhan). Ensefalitis oleh karena Enterovirus 71 ini dapat berakibat fatal.

Penyakit ini sangat menular dan sering terjadi pada musim panas. Penularannya melalui jalur pencernaan, saluran pernapasan, yaitu dari butiran ludah, ingus, air liur, tinja, cairan dari luka, dan cairan tubuh lainnya.

Penularan kontak tidak langsung dapat terjadi melalui barang, handuk, baju, peralatan makanan dan mainan yang terkontaminasi sekret (cairan) tubuh. Sejak mulai terinfeksi hingga mulai timbul gejala (masa inkubasi) adalah 3-7 hari. Demam merupakan gejala pertama HFMD. Seorang akan menularkan penyakitnya dalam minggu pertama ketika dia sakit.

HFMD paling sering menyerang anak di bawah usia 10 tahun. Setiap orang, baik itu anak-anak maupun dewasa, mempunyai risiko terinfeksi, tetapi tidak semua yang terinfeksi itu akan sakit. Bayi, anak-anak, dan remaja lebih rentan terinfeksi dan menderita sakit HFMD ini karena antibodi dan imunitas tubuh mereka lebih lemah dibanding orang dewasa. 

HFMD didiagnosis berdasarkan riwayat perjalanan penyakit dan pemeriksaan fisik. Sedangkan diagnosis laboratorium untuk deteksi virus dapat dilakukan dengan mengambil sampel dari tinja, usap atau swab rektal cairan serobrospinal, usap atau swab luka di mulut, tenggorokan, vesikel kulit, dan biopsi otak.

Tidak ada terapi yang spesifik untuk infeksi enterovirus. Pastikan istirahat yang cukup serta pemberian terapi simptomatik untuk meredakan gejala demam dan nyeri di mulut. Anak dapat diberikan antiseptik untuk daerah mulut, analgesik-antipiretik misalnya parasetamol, cairan yang cukup, dan pengobatan suportif lainnya. Bila ada gejala yang cukup berat, barulah penderita perlu dirawat di rumah sakit.

Gejala yang cukup berat antara lain hiperpireksia, yaitu demam tinggi (suhu >39 °C), demam tidak turun-turun, takikardia (nadi menjadi cepat), takipneu (napas menjadi cepat dan sesak), malas makan, muntah, diare, berulang dengan dehidrasi, lemas dan mengantuk terus, nyeri pada leher, lengan dan kaki, atau terjadi kelumpuhan saraf kranial.

Cegahlah HFMD dengan higiene-sanitasi lingkungan dan perorangan. Cara yang paling mudah adalah dengan membiasakan diri selalu mencuci tangan, khususnya bila berdekatan dengan penderita.

Penting dilakukan desinfeksi peralatan makanan, mainan, dan handuk yang mungkin sudah terkontaminasi dengan cairan klorin. Hindari kontak dengan penderita HFMD dan istirahatkan anak penderita HFMD sementara dari sekolah atau tempat perawatan anak, untuk mencegah penularan virus kepada anak yang lain. 

Tips Perawatan Penderita HFMD

  1. Segera ke dokter untuk memastikan apakah anak atau penderita benar terkena HFMD
  2. Isolasikan penderita
  3. Jaga kebersihan
  4. Anjurkan istirahat yang cukup
  5. Berikan asupan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi
  6. Berikan nutrisi yang sehat dan gizi seimbang
  7. Berikan obat-obatan simptomatik untuk mengurangi gejala demam dan nyeri mulut
  8. Anjurkan penderita untuk tidak beraktivitas di luar (bersekolah atau ke kantor) selama 7-10 hari setelah ruam muncul

Penulis
Dr. Rasmita U. Ginting, Sp. A
Tim Dokter Spesialis Anak Eka Hospital BSD Tangerang
(ir/ir) 
Sumber:DetikHealth.com

Makanan yang Bisa Hilangkan Bau Badan

Jakarta, Bau badan bisa membuat orang tersingkir dari pergaulan. Alhasil, sejuta cara dilakukan untuk membasmi bau badan. Berikut ada beberapa makanan yang bisa berkhasiat menghilangkan bau badan.

Tubuh menghasilkan keringat dari kelenjar apokrin dan ekrin. Kelenjar ekrin memproduksi sebagian besar 'keringat asin' yang mendinginkan tubuh. Mayo Clinic mencatat bahwa bau badan timbul karena kelenjar apokrin, yang mengeluarkan keringat lemak di daerah dengan rambut berlimpah, seperti kulit kepala, ketiak dan selangkangan.

Keringat berfungsi menghilangkan racun dari tubuh, termasuk yang dihasilkan melalui makanan yang Anda makan, yang dapat mengembangkan bau ketika kontak dengan bakteri pada kulit. Mengubah makanan bisa membantu bau tubuh.

Berikut beberapa makanan yang bisa membantu menghilangkan bau badan, seperti dilansir Livestrong, Sabtu (17/9/2011):

1. Daging putih
Makan daging putih seperti daging ayam dan ikan, bukan daging merah (daging sapi atau kambing), dapat mengurangi bau badan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Chemical Senses tahun 2006 menyimpulkan bahwa mengonsumsi daging merah dapat memiliki efek negatif pada bau badan.

2. Sayuran
Oregon State University menyatakan bahwa bau badan amis dikaitkan dengan makan makanan yang mengandung tingkat kolin tinggi. Food and Nutrition Board of the Institute of Medicine merekomendasikan bahwa laki-laki mengonsumsi tidak lebih dari 550 mg kolin per hari dan perempuan tidak lebih dari 425 mg per hari.

Sayuran umumnya rendah kolin dan makan makanan yang kaya sayuran dimasak maupun segar (mentah) dapat membantu mengurangi bau badan. Sayuran yang mengandung jumlah kolin paling rendah antara lain kangkung, wortel, mentimun, labu, tomat, lobak, selada dan kol.

3. Buah
Buah adalah contoh lain makanan yang rendah kolin dan dapat membantu menghilangkan bau badan. Apel, stroberi, pir, jus jeruk, jus anggur, nanas, pisang, blueberry dan semangka mengandung beberapa tingkat terendah dari kolin.
(mer/ir)
Sumber: Detikhealth.com

Weekend wishes




Dear readers...I wish I had more time to share all the impressions I've came along the past days. 
Unfortunately time is not always on my side as I am working the clock around for clients.
 Despite the shortage of time, I do want to wish you all a very good weekend ! 
As days get shorter and colder(as if our Belgian summer wasn't could enough....), time has arrived to get inside and snuggle....
 I could not wait to share some of these new wonderfull pictures I found  with you....
Hope you enjoy them?


Sabine
XXX
Barbara & René Stoeltie (via Sarah Klassen/Haute Design: Welcome, May)
Image source: stoeltie.com





I could not resist this picture !
I adore the atmosphere in this bathroom ....
image source here: a wonderfull blog 'The paper Mulberry'
Interior by John Saladino with a skirted dining room table






Image source: Elle Decor november 2010

Wish I had more time to read.....
image source here