Agar Apel Kupas Tak Berwarna Kecokelatan, Siasati dengan Trik Ini!

Jakarta - Warna kecokelatan sering kali muncul pada daging buah apel yang sudah dipotong. Tentunya akan merusak penampilan buah dan rasa. Untuk mencegah perubahan ini bisa dilakukan cara mudah. Seperti beberapa langkah ini.

Perubahan warna cokelat pada apel umum terjadi karena enzim buah bereaksi dengan oksigen di udara yang lebih dikenal dengan oksidasi. Untuk mencegahnya simak lima trik jitu ini.
1. Olesi air jeruk lemon
Perubahan warna pada apel bisa diatasi dengan air jeruk lemon. Air lemon yang mengandung asam sitrat akan mencegah terjadinya oksidasi. Caranya cukup kucuri permukaan daging buah apel yang sudah dibelah dengan air lemon. Rasanya pun jadi lebih segar.
2. Gunakan garam
Garam merupakan pengawet alami dan efektif mencegah perubahan warna pada apel yang sudah dipotong. Larutkan setengah sendok teh garam dalam air dingin secukupnya. Kemudian rendam apel yang sudah dikupas ke dalam larutan garam selama 3-5 menit. Kemudian bilas dengan air matang dan tiriskan.

3. Rendam dalam minuman berkarbonasi
Minuman berkarbonasi umumnya mengandung asam sitrat. Baik digunakan untuk mencegah perubahan warna cokelat pada buah apel. Jenis minumannya bisa berupa lemon-lime soda. Cukup merendam buah apel yang sudah dipotong-potong dan diamkan beberapa saat.

4. Rebus apel
Merebus apel juga bisa mencegah perubahan warna pada apel. Proses ini dapat menghentikan reaksi enzim dengan oksigen. Cara ini mudah dilakukan, masukkan apel yang sudah dipotong- potong ke dalam panci berisi air mendidih selama 5 menit. Kemudian angkat dan bilas dengan air dingin.

5. Bungkus dengan plastik
Metode sederhana ini juga bisa dilakukan untuk mencegah perubahan warna pada buah apel. Cukup bungkus apel yang sudah dipotong-potong dengan plastik rapat-rapat agar udara tidak mudah masuk sehingga enzim dalam buah apel tidak teroksidasi.

sumber:food,detik.com

5-10 Persen Bayi Susah Menyusu Karena Ada 'Tali' di Lidahnya

Jakarta, Cukup banyak tantangan yang dihadapi untuk menyukseskan ASI (Air Susu Ibu) Esklusif selama 6 bulan. Selain kurangnya informasi di kalangan para ibu, terkadang kondisi fisik si bayi juga menghalangi, misalnya memiliki 'tali lidah'.

Tali lidah atau dalam istilah medis disebut tongue tie merupakan jaringan tipis yang menghubungkan dasar lidah dengan ujung bagian bawah. Bayi dengan kelainan bawaan berupa tali lidah yang pendek akan merasa sakit dan kesulitan saat menghisap puting ibunya.

"Penelitian menunjukkan 5-10 bayi memiliki tongue tie. Mungkin angka sesungguhnya lebih banyak lagi," kata Dr. Jack Newman, FRCPC, pakar laktasi internasional dari Kanada, saat ditemui di Hotel Santika, Jl AIPDA KS Tubun, Slipi, Jakarta Barat, seperti ditulis pada Rabu (28/8/2013).

Menurut Dr Newman, kondisi ini kerap menyulitkan bayi untuk menyusu dengan baik. Bukan satu-satunya faktor yang menghambat pemberian ASI Eksklusif memang, tetapi bisa semakin menghambat bila ada kondisi lain misalnya si ibu kurang mendapat informasi.

Padahal seperti disampaikan oleh Dr Newman, cara mengatasi tongue tie cukup sederhana. Dengan pemotongan tali lidah yang prosedurnya tidak lebih dari 2 detik, bayi bisa menyusu dengan lebih nyaman. Prosedur ini umumnya bisa dilakukan oleh dokter anak.

Sementara itu, kurangnya informasi yang lengkap di kalangan para ibu masih menjadi hambatan utama dalam mengkampanyekan ASI Eksklusif khususnya di Indonesia. Oleh karenanya, dibutuhkan peran para konselor maupun konsultan laktasi sebagai penyampai informasi.

"Konsultan laktasi, yang bergelar IBCLC (International Board Certified Lactation Consultant) baru ada 53 orang di Indonesia. Diharapkan tiap tahun jumlahnya bertambah," kata Prof Dr Rulina Suradi, SpA(K), IBCLC, Koordinator IBCLC untuk Indonesia sekaligus penasihat Asosiasi Konsultan Laktasi Internasional Indonesia (AKLII).

Dalam rangka meningkatkan kecakapan para konsultan maupun konselor laktasi, AKLII mengadakan seminar di Hotel Santika Jakarta pada 28-29 Agustus 2013. Dr Newman, pakar laktasi internasional dari Kanada, menjadi salah seorang pembicara dalam acara tersebut.(up/up)
sumber: Health.detik.com

Wah! Bayi Ini Lahir dengan Memiliki Dua Gigi Depan

Middlesbrough, Inggris, Bayi yang baru lahir umumnya tidak memiliki gigi dan gigi tersebut baru akan tumbuh ketika ia berusia sekitar 6 bulan. Namun di Middlesbrough, Inggris, lahir seorang bayi perempuan bernama Eva Faith. Hebatnya, bayi ini lahir dalam kondisi sudah memiliki dua gigi depan.

Ibu Eva, Vicki Griffiths (26) mengaku sangat terkejut dengan kondisi bayinya. Vicki yang sebelumnya berencana memberikan ASI eksklusif bahkan berubah pikiran dan akan mempertimbangkan kembali keputusannya tersebut, seperti dilansir Daily Mail, Jumat (20/9/2013).

Eva lahir dengan sehat dan berbobot 3 kg di James Cook University Hospital, Middlesbrough. Awalnya tak seorang pun dari para perawat dan bidan yang menyadari bahwa bayi mungil ini sudah memiliki gigi. Ayah Eva, Steven, merupakan orang pertama yang menyadarinya. 

"Ketika saya kembali ke ruangan, Steven mengatakan bahwa anak kami memiliki gigi. Saya awalnya tidak percaya dan hanya tertawa, namun kemudian ia memperlihatkannya dan saya benar-benar terkejut," ujar Vicki. 

Tak hanya Vicki dan Steven saja yang terkejut atas kondisi Eva. Para perawat dan bidan pun merasa tak percaya. 

"Saya terus bertanya pada perawat dan bidan apakah mungkin saat ini Eva merasa kesakitan akibat pertumbuhan giginya tersebut, namun tak satupun dari mereka yang bisa menjawab," tutur Vicki. 

Ketika kemudian Vicki dan Eva diperbolehkan keluar dari rumah sakit, Vicki kemudian menemui dokter pribadinya. Dokter tersebut mengungkapkan bahwa ia pun tidak pernah menemui kasus seperti ini sebelumnya. Bahkan bidan dengan pengalaman selama 25 tahun pun tak pernah melihat kasus seperti Eva. 

Pada awalnya Vicki berpikir untuk melakukan sesuatu pada gigi Eva karena khawatir ia bisa tersedak. Namun dokter anak yang memeriksa Eva mengungkapkan bahwa kondisi Eva cukup stabil dan tidak ditemukan ada masalah, sehingga Eva tidak diberikan tindakan medis apapun terkait pertumbuhan giginya. Kini Eva sudah berada di rumahnya bersama orang tua dan kakak-kakaknya, Elizabeth (7) dan Emily (5), di Redcar, Cleveland.(ajg/vit)
sumber:health.detik.com