Tips Belanja di Bulan Puasa

Jakarta - Sebelum bulan puasa ternyata Pemerintah membuat kebijakan yang kereeen, yaitu menaikan harga BBM, alhasil harga-harga barang merangkak naik. Memasuki bulan Puasa, harga barang tersebut naik semakin tinggi, tinggi, dan tinggi. 

Lalu Bagaimana cara bijak membelanjakan gaji bulanan terutama di saat bulan ramadan seperti ini? Bulan puasa identik dengan pengeluaran yang membengkak. Ada beberapa hal yang menyebabkan hal tersebut.

A. Naiknya harga-harga sembako
Bahkan tahun ini kenaikan harga BBM hanya beberapa minggu sebelum bulan puasa tiba, sehingga mendorong kenaikan biaya transportasi dan sembako. Ini adalah faktor yang tidak bisa dihindari.

B. Konsumtif
Esensi dari puasa adalah menahan nafsu, namun sering hanya diartikan menahan makan dan minum dari sahur hingga berbuka, bukan menahan nafsu konsumtif. Berbelanja dalam keadaan lapar pun memicu pembelian barang-barang yang harusnya tidak diperlukan.

C. Pergeseran jam makan
Logikanya, pergeseran jam makan dari sarapan menjadi sahur, makan siang jadi takjil berbuka, makan malam tetap, akan membuat lebih hemat karena biaya makan siang menjadi hanya biaya takjil. Tapi banyak orang yang merasa pengeluaran mereka lebih banyak, karena saat berbuka dan makan malam cenderung ingin makan apapun yang diinginkan.

D. Undangan buka puasa bersama
Banyaknya undangan buka puasa bersama di restoran atau di café bersama keluarga, kerabat dan teman pastinya juga membuat pengeluaran membengkak.

Dari Poin B, C, dan D di atas sebenarnya masih dapat disiasati sehingga tidak ada minus pengeluaran di bulan puasa. Adapun Cara bijak membelanjakan gaji bulanan untuk menghadapi bulan puasa seperti ini adalah: 

1. Mengetahui jumlah pengeluaran bulanan pada bulan-bulan sebelumnya
Untuk rumah tangga dengan kebiasaan memasak, kenaikan harga-harga bahan makanan dapat dihitung sehingga diketahui seberapa besar perbedaan harganya. Jika terbiasa membeli makan atau dengan catering, tentu kenaikan harga lebih mudah diketahui. Setelah itu bisa dianggarkan untuk sebulan ke depan.

TIPS: Bagilah pengeluaran sehari-hari –yang telah dianggarkan tadi-- (terutama makan dan transport) untuk seminggu dan pastikan hanya ada sejumlah uang untuk seminggu di dompet Anda, termasuk budget hiburan saat akhir minggu. Minggu selanjutnya barulah ambil uang lagi di ATM sejumlah yang sama dengan minggu lalu. Dengan demikian pengeluaran akan terkontrol.

2. Alokasikan Anggaran
Untuk pengeluaran seperti belanja bulanan, belilah hanya yang benar-benar diperlukan, sesuai alokasi anggaran. Buat daftar belanja sebelum ke pasar/supermarket dan taati daftar tersebut. Jika berbelanja di supermarket usahakan untuk berbelanja setelah berbuka agar nafsu belanja tidak tinggi.

3. Bedakan antara keinginan dan kebutuhan
Buka puasa bersama mungkin adalah kebutuhan untuk bersosialisasi, tapi perlukah di restoran/café di luar budget Anda? Anda dapat mengusulkan restoran yang lebih murah, atau jika tidak terlalu dekat dengan lingkungan pertemanan tersebut Anda selalu bisa memilih untuk tidak ikut.

4. Sisihkan juga di awal biaya-biaya lain yang harus dibayarkan
Seperti saat ini yang kebetulan bulan puasa jatuh pada masa liburan sekolah dan masuk sekolah, sehingga akan ada biaya liburan anak dan biaya masuk sekolah.
(ang/ang) 
sumber: finance.detik.com

Catat, Asupan Ini Bisa Mencegah Dehidrasi

Jakarta, Kurangnya asupan cairan saat berpuasa berisiko memicu dehidrasi. Namun dengan pilihan makan yang tepat, hidrasi atau kecukupan cairan tubuh bisa dijaga sepanjang hari. Makanan apa yang bisa menjaga cairan tubuh tidak cepat habis?

Beberapa jenis makanan yang bisa menjaga hidrasi adalah sebagai berikut seperti dikutip dari Huffington Post, Senin (15/7/2013).

1. Timun
Timun mengandung 95 persen air, sehingga beberapa potong timun punya manfaat yang sama seperti minum segelas air. Selian itu, timun juga memberikan asupan serat dan vitamin C, kurang lebih 6 persen dari kebutuhan harian.

2. Salad hijau
Selain terdiri dari 90 persen air, salad hijau juga hanya mengandung kurang dari 15 kalori dalam setiap 2 mangkuk. Kandungan lain yang bermanfaat adalah folat, vitamin c, serat dan antioksidan betakaroten. Kandungan tersebut bagus untuk menjaga kesehatan mata dan kulit.

3. Stroberi
Kandungan air dalam buah stroberi mencapai 91 persen, sangat membantu untuk menjaga kecukupan cairan. Selain itu, buah berwarna merah ini juga mengandung vitamin C dan B yang bisa membantu pertumbuhan sel-sel baru.

4. Semangka
Sesuai namanya, buah yang dalam Bahasa Inggris disebut Watermelon ini terdiri dari 92 persen air. Selain juga mengandung vitamin C, semangka khususnya yang merah mengandung lycopene. Kandungan tersebut memiliki efek antioksidan yang bisa mencegah kanker maupun penyakit jantung.

5. Yoghurt
Plain-yoghurt mengandung kurang lebih 85-88 persen air. Kandungan tersebut bisa bervariasi tergantung jenis yoghurt yang dikonsumsi. Yang jelas, makanan ini juga memnberi asupan kalsium, vitamin B-12 atau riboflavin dan tentu saja probiotik.

6. Pepaya
Terdiri dari 88 persen air, pepaya sangat membantu untuk menjaga kecukupan cairan tubuh. Ukuran satu gelas juga memberikan 3 gram serat dengan hanya 55 kalori.
 (up/vit)
sumber:health.detik.com

Agar Sahur Tak Terlambat, Ini Makanan yang Perlu Dikonsumsi dan Dihindari

Jakarta - Di hari pertama puasa, tubuh beradaptasi dengan perubahan jam biologis. Banyak orang bangun kesiangan saat sahur karena belum terbiasa. Akibatnya, makan sahur jadi terburu-buru atau bahkan terlewat.

Agar bisa bangun sahur tepat waktu dengan tubuh segar, Anda harus tidur berkualitas. Namun, seringkali insomnia dan faktor-faktor lain membuat kita sulit terlelap. Jangan minum obat tidur! Pasalnya, bisa timbul ketergantungan dan membuat Anda kurang bugar keesokan harinya.

Ada cara alami agar tidur Anda berkualitas, yakni dengan menyantap makanan tertentu. Kepada situs The Daily Meal (05/04/11), ahli giziKelly Aronica membagikan informasi mengenai makanan apa saja yang sebaiknya dikonsumsi atau dihindari agar tidur berkualitas.

Menurut Aronica, ada kaitan antara karbohidrat dan pelepasan serotonin (hormon yang menimbulkan perasaan senang dan membantu tidur) di otak. Ngemil makanan berkarbohidrat yang rendah protein sejam sebelum tidur bisa menaikkan kadar serotonin. 

Untuk memaksimalkan pelepasan serotonin, Anda memerlukan dua hal. Salah satunya adalah tryptophan, asam amino yang ditemukan di protein hewani sebagai bahan mentah serotonin. Namun, jika Anda menyantap makanan yang tinggi protein, seluruh kadar asam amino yang berbeda naik dan berebut masuk ke otak. Kadar tryptophanpun malah jadi turun di otak.

Ketika mengonsumsi karbohidrat, tubuh melepas insulin yang berfungsi memanfaatkan atau menyimpan kelebihan glukosa, asam amino, dan asam lemak. Jadi, insulin dalam darah mengosongkan seluruh asam amino kecuali tryptophan, sehingga zat ini dapat memasuki otak dengan lancar. Jadi, insulin adalah poin penting kedua untuk pelepasan serotonin secara maksimum.

Karenanya, konsumsilah sedikit protein dan sedikit karbohidrat sejam sebelum tidur. Pasalnya, butuh waktu sejam untuk kadar serotonin naik setelah makan. Anda bisa menyantap roti dengan selai kacang atau telur. 

Selain makanan yang dianjurkan, adapula makanan yang perlu dihindari. Kafein sudah pasti harus dijauhi jika ingin tidur lelap. Zat ini tidak hanya terkandung dalam kopi, tapi juga makanan dan minuman lain serta beberapa jenis obat. Selain itu, hindarilah makanan pedas.

Juga dianjurkan tidak mengonsumsi makanan yang menghasilkan gas perut sehingga Anda tak bisa tidur dengan nyaman. Beberapa di antaranya adalah apel, brokoli, kol, kembang kol, ubi, dan kacang merah. Selain itu, jangan 'balas dendam' saat berbuka puasa dengan makan besar. Hal ini bisa mengganggu tidur Anda.

Jika Anda mengalami kesulitan tidur di malam hari, lakukanlah saran Aronica tersebut. Anda jadi tidur lebih awal, nyenyak, dan bisa bangun sahur tepat waktu dengan tubuh dan pikiran segar!(odi/fit)
sumber:food.detik.com