Jakarta - Saat menantikan kelahiran anak pertama, orangtua cenderung membeli semua perlengkapan yang mereka pikir dibutuhkan bayi. Tak heran, demi membeli segala benda tersebut, orangtua pun rela merogoh koceknya berapapun.
Hasil survei situs The Bump pun membuktikan hal itu. Menurut penelitian The Bump, rata- rata ayah dan ibu baru sudah menghabiskan US$ 4.294 atau sekitar Rp 3,9 juta untuk berbelanja segala perlengkapan bayi, sebelum si anak berusia satu tahun.
Masih berdasarkan riset The Bump, 45% orangtua paling banyak menghabiskan uang untuk berbelanja sebelum bayi mereka lahir. Sayangnya tidak semua perlengkapan yang dibeli itu sebenarnya dibutuhkan oleh bayi.
Menurut tim dari The Bump, keranjang tidur bayi adalah perlengkapan yang seharusnya tidak usah dibeli. Kenapa?
"Bayi biasanya tidur di tempat itu hanya selama beberapa minggu karena (keranjang) itu terlalu kecil. Kita berpikir bayi bisa tidur di sana dalam jangka waktu lama," ujar Elena Mauer, editor The Bump pada Good Morning America.
Elena tak menampik kalau keranjang bayi yang terbuat dari kayu memang cantik dan pas untuk si kecil. Tapi akan jadi lebih praktis dan hemat, jika orangtua membeli tempat tidur bayi yang ada tambahan keranjangnya. Kalaupun tidak ada tambahan keranjangnya tidak masalah.
Elena menambahkan, kebanyakan perlengkapan tidur bayi sebenarnya tidak perlu dibeli dan juga berisiko membahayakan. Misalnya saja bumper pads atau bantal tambahan yang mengelilingi tempat tidur bayi. Benda tersebut berisiko membuat bayi meninggal karena kehabisan nafas atau mati lemas.
"Yang dibutuhkan bayi hanyalah selimut, piyama yang nyaman dan kasur yang enak," tuturnya.
Alat pembuat makanan bayi (baby food maker) juga termasuk perlengkapan yang tidak perlu diberi orangtua baru. Menurut Elena, meskipun memang memudahkan, sebenarnya asalkan orangtua punya blender atau food processor yang kondisinya baik juga sudah cukup.
"Dengan food processor atau blender orangtua juga bisa membuat makanan bayi sendiri," jelasnya.
Benda lainnya yang tidak perlu dibeli adalah alat monitor bayi dengan teknologi tercanggih. Alat tersebut harganya bisa mencapai US$ 200. Padahal sebenarnya dengan alat monitor yang biasa saja seharga US$ 40 juga sudah bisa dimanfaatkan dengan maksimal untuk memantau kondisi bayi.
"Banyak orangtua yang memiliki alat canggih itu. Tapi sebenarnya mereka tidak butuh alat yang bisa menampilkan vidoe dan kecanggihan lainnya seperti suara bel atau peluit. Baby monitor yang tidak punya kecanggihan itu cukup asalkan orangtua bisa mendengar suara bayi," urai Elena.
Berikut tujuh perlengkapan bayi yang tidak perlu dibeli menurut riset The Bump:
1. Baby wipe warmer (penghangat lap atau handuk bayi)
2. Bassinet (keranjang tidur bayi)
3. Crib comforter dan bumper pad (bed cover dan bantalan pelindung di sekeliling tempat tidur bayi)
4. Baby food maker
5. High-end baby monitor (alat monitor bayi yang terlalu canggih)
6. Diaper pails tempat popok kotor khusus
7. Baju-baju bayi rancangan desainer
(eny/hst)
Hasil survei situs The Bump pun membuktikan hal itu. Menurut penelitian The Bump, rata- rata ayah dan ibu baru sudah menghabiskan US$ 4.294 atau sekitar Rp 3,9 juta untuk berbelanja segala perlengkapan bayi, sebelum si anak berusia satu tahun.
Masih berdasarkan riset The Bump, 45% orangtua paling banyak menghabiskan uang untuk berbelanja sebelum bayi mereka lahir. Sayangnya tidak semua perlengkapan yang dibeli itu sebenarnya dibutuhkan oleh bayi.
Menurut tim dari The Bump, keranjang tidur bayi adalah perlengkapan yang seharusnya tidak usah dibeli. Kenapa?
"Bayi biasanya tidur di tempat itu hanya selama beberapa minggu karena (keranjang) itu terlalu kecil. Kita berpikir bayi bisa tidur di sana dalam jangka waktu lama," ujar Elena Mauer, editor The Bump pada Good Morning America.
Elena tak menampik kalau keranjang bayi yang terbuat dari kayu memang cantik dan pas untuk si kecil. Tapi akan jadi lebih praktis dan hemat, jika orangtua membeli tempat tidur bayi yang ada tambahan keranjangnya. Kalaupun tidak ada tambahan keranjangnya tidak masalah.
Elena menambahkan, kebanyakan perlengkapan tidur bayi sebenarnya tidak perlu dibeli dan juga berisiko membahayakan. Misalnya saja bumper pads atau bantal tambahan yang mengelilingi tempat tidur bayi. Benda tersebut berisiko membuat bayi meninggal karena kehabisan nafas atau mati lemas.
"Yang dibutuhkan bayi hanyalah selimut, piyama yang nyaman dan kasur yang enak," tuturnya.
Alat pembuat makanan bayi (baby food maker) juga termasuk perlengkapan yang tidak perlu diberi orangtua baru. Menurut Elena, meskipun memang memudahkan, sebenarnya asalkan orangtua punya blender atau food processor yang kondisinya baik juga sudah cukup.
"Dengan food processor atau blender orangtua juga bisa membuat makanan bayi sendiri," jelasnya.
Benda lainnya yang tidak perlu dibeli adalah alat monitor bayi dengan teknologi tercanggih. Alat tersebut harganya bisa mencapai US$ 200. Padahal sebenarnya dengan alat monitor yang biasa saja seharga US$ 40 juga sudah bisa dimanfaatkan dengan maksimal untuk memantau kondisi bayi.
"Banyak orangtua yang memiliki alat canggih itu. Tapi sebenarnya mereka tidak butuh alat yang bisa menampilkan vidoe dan kecanggihan lainnya seperti suara bel atau peluit. Baby monitor yang tidak punya kecanggihan itu cukup asalkan orangtua bisa mendengar suara bayi," urai Elena.
Berikut tujuh perlengkapan bayi yang tidak perlu dibeli menurut riset The Bump:
1. Baby wipe warmer (penghangat lap atau handuk bayi)
2. Bassinet (keranjang tidur bayi)
3. Crib comforter dan bumper pad (bed cover dan bantalan pelindung di sekeliling tempat tidur bayi)
4. Baby food maker
5. High-end baby monitor (alat monitor bayi yang terlalu canggih)
6. Diaper pails tempat popok kotor khusus
7. Baju-baju bayi rancangan desainer
(eny/hst)
Sumber: Wolipop.com